“PROTEKSI SISTEM
TENGA LISTRIK”
Pidelis
S Purba
5103331026
5103331026
Program
Studi Pend. Teknik Elektro
Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Medan
Abstrak
Sistem proteksi tenaga listrik
pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang di rancang untuk
mengidentifikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan informasi
yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan atau sudut fasa antara
keduanya. Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan
untuk membandingkan besarannya dengan besaran ambang-batas (threshold
setting) pada peralatan
proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari sistem
melebihi setting ambang-batas peralatan proteksi, maka sistem proteksi
akan bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut. Peralatan proteksi pada
umumnya terdiri dari beberapa elemen yang dirancang untuk mengamati kondisi
sistem dan melakukan suatu tindakan berdasarkan kondisi sistem
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proteksi
transmisi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran daya dari satu
tempat ke tempat yang lain. Ini dikarenakan prinsip dalam transmisi tenaga
listrik yang baik salah satunya adalah aman selain andal dan ekonomis. Proteksi
tenaga listrik merupakan bagian yang menjamin bahwa dalam transmisi tenaga
lisrik dapat dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena dalam transmisi tenaga
listrik akan diberikan suatu alat yang berfungsi untuk mengamankan transmisi
dari gangguan bahkan mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh
pemindahan daya listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Proteksi transmisi tenaga listrik
sangat diperlukan dalam transmisi tenaga listrik. Dengan proteksi yang bagus,
maka transmisi tidak akan rusak ketika ada sebuah gangguan yang bersifat
sementara. Jika proteksi transmisi tenaga listrik baik, maka nilai ekonomis
dapat diperoleh karena jika dalam suatu transmisi terjadi gangguan, maka
kerusakan peralatan tidak dapat menyebar keperalatan yang lain dikarenakan ada
sebuah proteksi transmisi. Nilai ekonomis dan aman dapat dipadukan menjadi
nilai andal. Andal yang dimaksud disini adalah tidak membahayakan manusia yang
berada disekitar transmisi tenaga listrik sehingga manusia yang berada
disekitar transmisi ini tidak mengalami gangguan kesehatan maupun gangguan
material.
Pembuatan karya
tulis ini berdasarkan tugas mata kuliah konsentrasi yaitu sistem proteksi.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut,
B. Rumusan masalah
Dalam karya tulis ini saya akan
membahas beberapa permasalasahan. Diantaranya adalah :
1.
Apakah Pengertian Proteksi Transmisi Tenaga Listrik?
2. Apa saja yang termasuk dalam alat proteksi tenaga listrik?
3. Bagaimana proteksi transmisi tenaga listrik itu bekerja?
4. Dimanakah proteksi transmisi tenaga listrik diterapkan?
2. Apa saja yang termasuk dalam alat proteksi tenaga listrik?
3. Bagaimana proteksi transmisi tenaga listrik itu bekerja?
4. Dimanakah proteksi transmisi tenaga listrik diterapkan?
C. Batasan Masalah
Mengingat
permasalahan dalam gangguan pada sistem tenaga listrik sangat luas maka
penulisan makalah ini akan dibatasi pada pengertian proteksi transmisi tenaga
listrik, bagaimana proteksi tersebut bekerja, dimana letak porteksi tersebut,
dan apa saja alatnya.
D. Tujuan
Tujuan
penyusun karya tulis ini yang pertama adalah untuk memenuhi tungas mata kuliah
sistem proteksi sistem tenaga listrik. Yang kedua adalah agar para penyusun
mendapatkan ilmu dan kompetensi yang lebih dalam hal proteksi, terutama
proteksi transmisi tenaga listrik. Yang ketiga adalah agar karya tulis ini
dapat dijadikan sumber referensi oleh para pembaca sebagai dasar pemikiran
untuk dikembangkan atau untuk dilengkapi.
E. Manfaat
Manfaat
yang diperoleh setelah membaca karya tulis ini adalah pembaca mengetauhi
proteksi transmis tenaga listrik yang digunakan pada umumnya, bagaimana
proteksi tersebut bisa bekerja, penerapannya dibagian sebelah mana, dan macam
alat pengaman transmisi tenaga listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Proteksi Transmisi Tenaga Listrik
Gambar 1. Gambar jaringan sistem tenaga listrik
Pengertian
proteksi transmisi tenaga listrik adalah adalah proteksi yang dipasang pada
peralatan-peralatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik sehingga proses
penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik(Power Plant)
hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) dapat disalurkan
sampai pada konsumer pengguna listrik dengan aman. Proteksi transmisi tenaga
listrik diterapkan pada transmisi tenaga listrik agar jika terjadi gangguan
peralatan yang berhubungan dengan transmisi tenaga listrik tidak mengalami
kerusakan. Ini juga termasuk saat terjadi perawatan dalam kondisi menyala. Jika
proteksi bekerja dengan baik, maka pekerja dapat melakukan pemeliharaan
transmisi tenaga listrik dalam kondisi bertegangan. Jika saat melakukan
pemeliharaan tersebut terjadi gangguan, maka pengaman-pengaman yang terpasang
haurus bekerja demi mengamankan sistem dan manusia yang sedang melaukukan
perawatan.
Tujuan
dari sistem proteksi adalah
- untuk mengidentifikasi gangguan, memisahkan bagian instalasi yang terganggu dari bagian lain yang masih normal dan sekaligus mengamankan instalasi dari kerusakan atau kerugian yang lebih besar, serta memberikan informasi / tanda bahwa telah terjadi gangguan, yang pada umumnya diikuti dengan membukanya PMT.
- Pemutus Tenaga ( PMT ) untuk memisahkan / menghubungkan satu bagian instalasi dengan bagian instalasi lain, baik instalasi dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terganggu. Batas dari bagian-bagian instalasi tersebut dapat terdiri dari satu PMT atau lebih Sedangkan untuk syarat yang harus dimiliki oleh sebuah sistem proteksi adalah Sensitif : yaitu mampu merasakan gangguan sekecil apapun
-
- Andal : yaitu akan bekerja bila diperlukan (dependability) dan tidak akan bekerja bila tidak diperlukan (security).
- Selektif : yaitu mampu memisahkan jaringan yang terganggu saja.
- Cepat : yaitu mampu bekerja secepat-cepatnya
Proteksi ini berbeda dengan pengaman. Jika pengaman suatu sistem berarti system tersebut tidak merasakan gangguan sekalipun. Sedangkan proteksi atau pengaman sistem, sistem merasakan gangguan tersebut namun dalam waktu yang sangant singkat dapat diamankan. Sehingga sistem tidak mengalami kerusakan akibat gangguan yang terlalu lama. Gangguan pada transmisi tenaga listrik dapat berupa :- GANGGUAN SISTEM
Gangguan sistem adalah gangguan yang terjadi di sistem tenaga listrik seperti pada transformator, reaktor, kapasitor, busbar, SUTT, SKTT, SUTET dan lain sebagainya. Gangguan sistem dapat dikelompokkan sebagai gangguan permanen dan gangguan temporer.- GANGGUAN NON SISTEM
Gangguan non sistem adalah gangguan bukan pada sistem, jenis nya antara lain kerusakan komponen relai, kabel kontrol terhubung singkat dan interferensi / induksi pada kabel kontrol.Dan untuk jenis tipe gangguan pada sistem proteksi terdiri dari• Gangguan FasaTerhubungnya dua fasa atau lebih, secara langsung atau tidak. Meliputi gangguan hubung singkat dua fasa dan tiga fasa. Hubung singkat ditandai dengan:- Turunnya tegangan sistem jaringan.- Kenaikan arus dalam waktu yang sangat pendek• Gangguan TanahTerhubungnya satu fasa atau lebih dengan tanah, secara langsung atau tidak langsung. (tiang, badan trafo, selubung timah kabel).2. Relay ProteksiGambar 2. Skema diagram relay proteksi• ELEMEN PEMBANDINGElemen ini berfungsi menerimabesaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh elemen pengindera untukmembandingkan besaran listrikpada saat keadaan normal denganbesaran arus kerja relai.• ELEMEN PENGINDERAElemen ini berfungsi untukmerasakan besaran-besaran listrik,seperti arus, tegangan, frekuensi,dan sebagainya tergantung relai yang dipergunakan.Pada bagian ini besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya,apakah keadaan yang diproteksi itu mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran tersebut dikirimkan keelemen pembanding.• ELEMEN PENGUKURElemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.Relay adalah Sebuah alat yang bertugas menerima/mendeteksi besaran tertentu untuk kemudian mengeluarkan perintah sebagai tanggapan (respons) atas besaran yang dideteksinya.Berdasarkan cara mendeteksi besaran:a) Relay Primer; besaran yang dideteksi misalnya arus, dideteksi secara langsung.b) Relay Sekunder; besaran yang dideteksi, melalui alat-alat bantu misalnya trafo arus/trafo teganganKonstruksi Relay terdiri dari dua bagian utama yaitu kumparan magnit dan kumparan induksi3. Jenis-jenis Relaya) Relay Arus LebihMerupakan rele Pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan terpasang pada Jaringan Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada pengaman Transformator tenaga. Rele ini berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa.Jenis Relay Arus Lebih:- Relay invers; waktu kerjanya tergantung kepada besarnya arus hubung singkat, makin besar makin cepat. Pada koordinasi antara relay-relay invers berlaku koordinasi arus dan waktu sekaligus.
- Relay Cepat; digunakan dalam kombinasi dengan relay definit/invers apabila diperlukan waktu kerja yang lebih cepat misalnya jika terjadi gangguan dengan arus hubung singkat besar.
- Relay Definit; bekerjanya tidak tergantung kepada besarnya arus hubung singkat yang melaluinya. Waktu kerjanya disetel tertentu dan biasanya dikoordinasikan dengan waktu kerja pengaman didepan dan dibelakangnya.
Gambar
3. Bentuk fisik dari
relay arus lebih
b)
Relay Diffrensial
Relay
Differensial pada prinsipnya adalah sama saja dengan relay arus lebih hanya
saja lebih peka karena harus bekerja terhadap arus yang kecil. Perbedaan dengan relay arus lebih terletak
pada rangkaian listrik yang bertugas mendeteksi arus.
Gambar
4. Skema dan bentuk
fisik relay diffrensial
c. Relai gangguan tanah terbatas
Rele
Gangguan Tanah Terbatas ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
tanah didalam daerah pengaman transformator khususnya untuk gangguan didekat
titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh RELE differential, yang disambung
ke instalasi trafo arus ( CT ) dikedua sisi.
Gambar
5. Single diagram Rele
Gangguan Tanah Terbatas
d. Relai Bucholtz
Rele Bucholtz berfungsi
untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan ( bunga ) api dan
pemanasan setempat dalam minyak transformator. Penggunaan rele deteksi gas
(Bucholtz) pada Transformator terendam minyak yaitu untuk mengamankan transformator
yang didasarkan pada gangguan Transformator seperti : arcing, partial
discharge, over heating yang umumnya menghasilkan gas.
Gambar 6. Bentuk fisik dari relai Bucholtz
e. Relai jansen
Relai
Jansen berfungsi untuk mengamankan pengubah
tap (tap changer)
dari transformator.
- Tap changer adalah alat yang terpasang pada trafo,berfungsi untuk mengatur tegangan keluaran (sekunder) akibat beban maupun variasi tegangan pada sistem masukannya (input).
- Tap changer umumnya dipasang pada ruang terpisah dengan ruang untuk tempat kumparan,dimaksudkan agar minyak tap changer tidak bercampur dengan minyak tangki utama.
- Untuk mengamankan ruang diverter switch apabila terjadi gangguan pada sistem tap changer ,digunakan pengaman yang biasa disebut :RELE JANSEN (bucholznya Tap changer).
- Jenis dan tipe rele jansen bermacam-macam bergantung pada merk Trafo: misalnya RS 1000,LF 15,LF 30.
- Rele jansen dipasang antara tangki tap changer dengan konservator minyaktap changer.
Gambar
7. Bentuk fisik dari relai Jensen
F. Relai zero sequenze current
Konstruksi dan
prinsif kerjanya adalah seperti relay arus lebih, hanya rangkaian arusnya yang
bertugas mendeteksi arus zero sequenze yang berbeda. Juga karena arus zero
sequenze ini ordenya lebih kecil maka relay arus zero sequenze ini juga harus
lebih peka dari relai arus
lebih.
Dalam
keadaan normal maka arus dalam setiap fasa IR, IS, dan IT
sama besarnya (Simetris) masing-masing berbeda fasa 1200 , sehingga
arus melewati kumparan Zo =0. tetapi apabila
ada gangguan hubung tanah maka keadaan arus setiap fasa tidak simetris lagi dan
mengalirkan komponen arus urutan nol lewat kumparan Zo sehingga relai arus zero Sequenze
bekerja.
Gambar
8. Rangkaian arus relai zero sequencec cureent dan diagram vektornya
G. Relai
tekan lebih
Rele
Tekanan Lebih ini berfungsi mengamankan tekanan lebih pada transformator,
dipasang pada transformator tenaga dan bekerja dengan menggunakan
membrane.Tekanan lebih terjadi karena adanya flash over atau hubung singkat
yang timbul pada belitan transformator tenaga yang terendam minyak, lalu
berakibat decomposisi dan evaporasi minyak, sehingga menimbulkan tekanan lebih
pada tangki transformator.
Gambar 9. Bentuk fisik dari relai tekan lebih
H. Relai Impedansi
Relay
impedansi disebut juga relay jarak atau impedance relay atau Distance
relay. Disebut relay impedansi karena
mendeteksi impedansi tapi disebut relay jarak karena bersifat mengukur jarak. Rele ini mempunyai
beberapa karaktristik seperti mho, quadralateral, reaktans, dll. Sebagai unit
proteksi relai ini dilengkapi dengan pola teleproteksi seperti putt, pott dan
blocking. Jika tidak terdapat teleproteksi maka rele ini berupa step distance
saja
I.
Directional
Comparison Relay.
Relai penghantar
yang prinsip kerjanya membandingkan arah gangguan, jika kedua relai pada
penghantar merasakan gangguan di depannyamaka relai akan bekerja. Cara kerjanya
ada yang menggunakan directional impedans, directional current dan superimposed
Gambar 11. Gambar single line diagram directional
comparison relai
J. Relai hubung tanah (GFR)
Rele hubung tanah merupakan rele Pengaman yang bekerja
karena adanya besaran arus dan terpasang pada jaringan Tegangan tinggi,Tegangan
menengah juga pada pengaman Transformator tenaga.
Gambar 12. Diagram Pengaman arus lebih dengan 3 OCR + GFR
K. Circuit Breaker (CB)
Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus
daya yang berguna untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam
kondisi terhubung ke beban secara langsung dan aman, baik pada kondisi normal
maupun saat terdapat gangguan. Berdasarkan media pemutus listrik / pemadam
bunga api, terdapat empat jenis CB sbb:
1. Air Circuit Breaker (ACB), menggunakan media
berupa udara.
2. Vacuum Circuit Breaker (VCB), menggunakan media
berupa vakum.
3. Gas Circuit Breaker (GCB), menggunakan media
berupa gas SF6.
4. Oil Circuit Breaker (OCB), menggunakan media
berupa minyak.
Berikut
ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu peralatan untuk menjadi
pemutus daya :
a.
Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara kontinu.
b.
Mampu memutuskan atau menutup jaringan dalam keadaan berbeban ataupun dalam keadaan
hubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus daya itu sendiri.
c.
Mampu memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi.
L.
Relay Suhu
Relay ini digunakan untuk mengamankan transformator dari
kerusakan akibat adanya suhu yang berlebihan. Ada 2 macam relay suhu pada
transformator, yaitu :
a. Relay Suhu Minyak
Relay ini dilengkapi dengan sensor yang dipasang pada minyak
isolasi transformator. Pada saat transformator bekerja memindahkan daya dari
sisi primer ke sisi sekunder, maka akan timbul panas pada minyak isolasi,
akibat rugi daya maupun adanya gangguan pada transformator.
b. Relay Suhu Kumparan
Relay
ini hampir sama dengan relay suhu minyak. Perbedaannya terletak pada sensornya.
Sensor relay suhu kumparan berupa elemen pemanas yang dialiri arus dari
transformator arus yang dipasang pada kumparan-kumparan transformator.
Gambar 13. Rangakaian relai suhu
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
ü Proteksi transmisi tenaga listrik
adalah adalah proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik pada
suatu transmisi tenaga listrik sehingga proses penyaluran tenaga listrik dari
tempat pembangkit tenaga listrik(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik
(substation distribution) dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna
listrik dengan aman.
ü
Relay adalah Sebuah alat yang bertugas menerima/mendeteksi besaran
tertentu untuk kemudian mengeluarkan perintah sebagai tanggapan (respons) atas
besaran yang dideteksinya.
DAFTAR PUSTAKA
ABB. 2007. “ANSI / IEC three-phase recloser OVR” http://www.abb.com Download
16th
November 2007
Arismunandar, A dan Kuwahara, S. 1972. Teknik
Tenaga Listrik, jilid III gardu induk.Jakarta: PT. Pradnya Paramita
infonya sangat bermanfaat gan
BalasHapusPapan penjepit pcb
Why a casino is a good idea to be a good player
BalasHapusIt's not hard to see why casinos don't reward loyalty rewards, especially to the 영주 출장샵 extent to 동두천 출장샵 which a casino 여수 출장샵 rewards 안동 출장마사지 a 공주 출장샵 player